Jumat, 31 Oktober 2014

Peran Sukarno-Hatta dan tokoh lain dalam Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 merupakan tonggak perjuangan merebut kekuasaan dari tangan penjajah. Dengan adanya proklamasi, berarti bangsa Indonesia memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri dan terlepas dari intervensi asing. Momentum proklamasi tersebut merupakan perjuangan seluruh komponen bangsa. Namun, ada beberapa nama yang menjadi aktor atau tokoh utama di balik proklamasi kemerdekaan RI. Adapun tokoh-tokoh tersebut adalah :
1. Soekarno dan M. Hatta
Soekarno-Hatta bersama tokoh-tokoh nasional lainnya mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Berdasarkan sidang yang diadakan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), panitia kecil untuk upacara proklamasi yang terdiri dari delapan orang pun resmi dibentuk.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Teks proklamasi secara langsung dibacakan oleh Soekarno kepada warga masyarakat yang sejak pagi telah memenuhi halaman rumahnya di Jl.Pegangsaan Timur No. 56 (Jakarta). Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945, pengangkatan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dikukuhkan oleh KNIP.
2. Sayuti Melik
Sayuti Melik turut hadir dalam peristiwa perumusan naskah Proklamasi dan menjadi anggota susulan PPKI. Setelah itu, ia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Beliau adalah tokoh yang mengetik naskah teks proklamasi setelah disempurnakan dari tulisan tangan asli. Teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan kata.
3. Sukarni dan 10 tokoh pemuda
Sukarni adalah tokoh pemuda yang sebelumnya pernah memimpin asrama angkatan baru yang berlokasi di Menteng Raya 31. Sewaktu kabar kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik samar-samar terdengar, Sukarni dan beberapa pemuda radikal mendesak agar kemerdekaan segera diproklamasikan. Mereka menculik Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Sempat terjadi silang pendapat antara kedua generasi itu, namun Soekarno-Hatta akhirnya setuju dan keesokan harinya membacakan proklamasi.
Tokoh pemuda revolusioner yang berperan mendorong sangat keras Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ialah Sukarni, Chaenal Saleh, A.M. Hanafi, Adam Malik, Wikana, Pandu Kartawiguna, Maruto Nitimihardjo, Kusnaeni (Pancen), Darwis, Djohar Nur, dan Armunanto. Kelompok pemuda ini dinamakan Komite van Aksi Proklamasi di mana Sukarni menjabat sebagai Ketua, Chairul Saleh sebagai Wakil Ketua, dan AM. Hanafi sebagai Sekretaris Umum. Adapun tokoh-tokoh lainnya menjadi Anggota Komite. Oleh karena Sukarno-Hatta terlihat ragu-ragu menerima dorongan keras, maka para pemuda revolusioner mengambil keputusan untuk mengasingkan Sukarno Hatta ke luar kota Jakarta, dan kejadian ini kemudian terkenal sebagai ’Peristiwa Rengasdengklok’.
4. B.M. Diah
Beliau merupakan wartawan yang berperan dalam menyiarkan kabar berita kemerdekaan Indonesia ke seluruh penjuru tanah air.
5. Latif Hendraningrat, S. Suhud
Mereka berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih pada acara proklamasi 17 Agustus 1945.
6. Syahrudin
Adalah seorang telegrafis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil Jepang beristirahat, pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
7. Soewirjo
Beliau adalah walikota Jakarta Raya yang mengusahakan kelancaran kegiatan Upacara Proklamasi Kemerdekaan yang diadakan di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat atau kediaman Soekarno.

1 komentar:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.

    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

    RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.

    “Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

    “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15).

    Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan INDONESIA. Pulihkanlah kejayaan INDONESIA, Lindungilah INDONESIA dari bencana.

    Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

    Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.

    Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.

    Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.

    ——(doa khusus untuk SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG MENJADI KORBAN IMPERIALIS / KOLONIALIS 1511 – 1962 , semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka).

    ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
    ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
    ———————

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal
    mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.


    Indra Ganie – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten

    BalasHapus