Senin, 06 Oktober 2014

Proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Barat di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang letaknya sangat strategis. Terletak di antara dua benua dan dua samudera membuatnya menjadi primadona jalur pelayaran di Asia Tenggara. Hal ini kemudian menarik bangsa Eropa. Pasca renaissance, Eropa berusaha mengembalikan kejayaan yang hampir hilang oleh imperium Islam (reconquitadores) dengan melakukan ‘Perang Salib’. Namun, Perang Salib gagal merebut pelabuhan penting Konstantinopel dan memaksa mereka melakukan penjelajahan samudera. Beberapa di antaranya sampai di Indonesia.
Bangsa Eropa yang berhasil singgah di Indonesia adalah Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda. Adapun faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke timur adalah:
1. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geografi dan navigasi,
2. kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya Imago Mundi (citra dunia) dan Il Milione (sejuta keajaiban),
3. jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 yang menghentikan perdagangan Asia-Eropa,
4. mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
5. politik merkantilisme.
Bangsa pertama yang datang ke Indonesia adalah Portugis. Pasukan Portugis dipimpin Alfonso d’Albuquerque sampai di Malaka pada tahun 1511. Kemudian mereka menuju Maluku dan berhasil memonopoli perdagangan pada kedua wilayah tersebut. Pada waktu itu, Malaka merupakan pelabuhan yang sangat ramai, sedangkan Maluku merupakan sumber penghasil rempah-rempah. Di Maluku, mereka segera mendirikan benteng pertahanan berlokasi di wilayah Ternate.
Kedatangan Portugis disusul oleh Spanyol. Magellan tiba di Filipina pada tahun 1521. Magellan terbunuh karena perang antar suku di Cebu (Filipina) dan digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka menyinggahi Tidore. Sejak saat itu, terjalinlah kerja sama antara Spanyol dan Tidore dalam hal perdagangan dan membangun benteng di Tidore. Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Tidore dan Ternate yang sejak lama bermusuhan melibatkan Portugis dan Spanyol. Berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian Zaragosa untuk memperbaiki perjanjian Tordesillas. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina dikuasai Spanyol.
Bangsa Eropa yang datang kemudian adalah Inggris. Ratu Elizabeth I memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. Namun, armada Inggris gagal bersaing dengan Belanda. Inggris baru berkuasa di Indonesia ketika berhasil merebut pulau Jawa dari Perancis tahun 1811 ditandai dengan berkuasanya Thomas Raffles selama 6 tahun.
Negara berikutnya adalah Belanda. Armada pertama yang dipimpin Jacob Van Neck gagal. Pada tahun 1595, armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman berangkat menuju Indonesia dan tiba di Banten. Dari Banten, armada ini bermaksud menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah, tapi menemui kegagalan.
Armada kedua Belanda akhirnya berhasil mencapai Maluku. Semakin lama armada dari Belanda bertambah besar dan Portugis pun kian terdesak. Lambat laun, Portugis terusir dari Maluku, menandai era kolonialisme Belanda di Indonesia. Untuk mengatasi persaingan diantara sesama pedagang Belanda, pada tahun 1602 dibentuklah VOC dengan Pieter Both sebagai gubernur jenderal yang pertama.
Semula, VOC berpusat di Ambon. Namun oleh J.P. Coen, pusat VOC dipindah ke Jayakarta, yang kemudian berganti nama menjadi Batavia. Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, Belanda memberikan hak-hak istimewa (octroi), antara lain, monopoli dagang, membuat uang, membentuk tentara, menyatakan perang atau membuat perjanjian, mengangkat pegawai, menarik pajak. Dengan hak istimewa ini, VOC mampu bertindak selayaknya sebuah negara karena mereka mampu bertindak tanpa berkonsultasi dengan negara induk.

1 komentar:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.

    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

    RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.

    “Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

    “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15).

    Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan INDONESIA. Pulihkanlah kejayaan INDONESIA, Lindungilah INDONESIA dari bencana.

    Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

    Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.

    Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.

    Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.

    ——(doa khusus untuk SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG MENJADI KORBAN IMPERIALIS / KOLONIALIS 1511 – 1962 , semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka).

    ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
    ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
    ———————

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal
    mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.


    Indra Ganie – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten

    BalasHapus